DPR Rayakan HUT ke-79, Nasir Djamil: Momentum Tingkatkan Integritas dan Kualitas
Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil. Foto : Dok/Andri
PARLEMENTARIA, Jakarta - Momentum hari ulang tahun DPR RI ke-79 menjadi pengingat bagi DPR RI untuk mengevaluasi kinerja satu tahun lalu dan mengurai kembali apa yang harus dilakukan dalam satu tahun ke depan. Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil menilai HUT ke-79 DPR ini menjadi juga momentum untuk seluruh Anggota DPR meningkatkan integritas dalam tugas-tugas yang dilakukan oleh Anggota DPR RI.
”Kualitas pengawasan, kualitas untuk membentuk regulasi, dan juga kualitas dalam menyusun anggaran setiap tahunnya (harus ditingkatkan). Jadi, integritas, kualitas, ditambah kompetensi itu penting dilakukan,” kata Nasir Djamil saat ditemui Parlementaria usai mengikuti Sidang Paripurna, di Gedung Nusantara II, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Politisi Fraksi PKS ini juga mengungkapkan pentingnya peran Sekretariat Jenderal DPR dalam mendukung kinerja-kinerja DPR. ”Diharapkan bisa menjadi supporting system untuk membantu DPR. Jadi, di samping pembedahan manajemen rapat, kemudian bagaimana DPR bisa lebih aspiratif dalam menampung aspirasi masyarakat, menindaklanjuti aspirasi masyarakat dalam bentuk pengawasan, pembentukan undang-undang, dan penyusunan anggaran,” sambungnya.
Legislator Dapil Aceh II ini juga berharap DPR bisa menindaklanjuti apa yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah-daerah. ”Jadi, DPR-RI ini usianya sudah sama seperti Kemerdekaan Republik Indonesia. Perjalanannya panjang. Nah, karena itu diharapkan DPR-RI ini bisa lebih mengakomodir apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,” katanya.
Nasir juga menyinggung perihal riuhnya dinamika yang terjadi di DPR, ia menilai perihal kepercayaan publik terhadap DPR memang masih menjadi PR bersama.
”Memang tidak mudah untuk menyenangkan setiap orang. Tidak mudah untuk membuat orang itu bahagia. Dan memang DPR diharapkan bisa senantiasa menjadi orang yang dipercaya. Lembaga ini kan lembaga wakil rakyat, diharapkan terus bisa dipercaya oleh masyarakat. Bahwa ada orang suka, tidak suka, itu dinamika,” pungkasnya. (we/aha)
